Konsep Hukum dan Etika Kebahagiaan Epicurus
Main Article Content
Abstract
Pandangan Epicurus, hukum, keadilan, etika, dan moral memiliki peran yang penting dalam pembentukan moralitas dan etika manusia. Konsep hukum Epicurus mengajarkan bahwa hukum (sebagai aturan publik) adalah tatanan untuk melindungi kepentingan-kepentingan individu. Epicurus menganggap bahwa hukum diperlukan untuk membantu individu dalam menjaga kepentingan mereka sendiri. Penelitian ini membahas konsep hukum Epicurus mengenai biografi, kehidupan, karyakarya, dan pemikiran etikannya secara sistematis, faktual, dan akurat. Untuk menganalisis Konsep Hukum Epicurus, digunakan metode kualitatif serta pendekatan filosofis-historis. Dengan menggunakan metode tersebut, Penulis dapat mengenal lebih jauh mengenai tokoh filsuf dan mengetahui bagaimana tokoh filsafat tersebut bisa mengembangkan dalam pemikirannya. Dengan demikian, fokus dan tujuan dalam penelitian ini mengenai pemikiran Epicurus tentang konsep hukum. Penjelasan mengenai hal tersebut menjadi dasar pembelajaran umum untuk mempermudah pembaca sebelum memahami secara lebih luas dalam penerapan yang lebih khusus. Dalam konteks masa sekarang, konsep hukum Epicurus dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana hukum dapat membantu individu dalam mencapai kebahagiaan dan menjaga kepentingan mereka sendiri. Dalam konteks masa sekarang, konsep hukum Epicurus dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana hukum dapat membantu individu dalam mencapai kebahagiaan dan menjaga kepentingan mereka sendiri. Pemikiran Epicurus sangat relevan dengan kehidupan masa kini. Pemikiran Epicurus yang mengedepankan kebahagiaan dan ketenangan serta mengesampingkan ketakutan yang ia anggap sebagai hal yang dapat mengganggu kehidupan manusia dapat mendorong manusia agar mengesampingkan kekhawatiran akan masa depan. Sehingga penting bagi manusia untuk mempersiapkan masa depan dengan penuh kebahagian tanpa ketakutan dan kekhawatiran. Bagi epicurianisme, tujuan kehidupan adalah kebahagiaan yang mungkin tercipta dengan cara menghindari segala sesuatu yang menimbulkan penderitaan jiwa raga.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ali Yazid Hamdani. (2020). Konsep Etik Muhammad Ibn Zakariyya ar-Razi. Jurnal Filsafat dan Teologi Islam, Vol. 11/No. 2
Fish, J. (2015) Epicurus and the Epicurean tradition. Cambridge: Cambridge University Press.
Gunawan, B. (2023). Hidup Bahagia? — Etika Epikuros. Dekonstruksi, 9(03), 61–68.
Internet Encyclopedia of Philosophy. Diakses pada hari Minggu, 10-3-2024.
M, Ayob. (2019). Pemikiran Kebahagiaan Dalam Tamadun Yunani Klasik 470 SM – 529 SM, 12(1), 20-25.
Mauludin, S. (2023). Kehidupan dan Pemikiran Etika Epikuros. Das Sollen: Jurnal Kajian Kontemporer Hukum Dan Masyarakat, 1(02).
Miller, Jr., F.D. and Biondi, C.A. (2015) A History of the Philosophy of Law from the Ancient Greeks to the Scholastics. Springer Science+Bussiness Media Dordrecht.
Miswardi, Nasfi, Antoni. (2021). Etika, Moralitas Dan Penegak Hukum. Menara Ilmu, Vol. XV/No.02
Russel, B. (2005) History of Western Philosophy . Taylor & Francis e-Library.
Sadya, Tabina & Nurjannah, Tariza & Rahmana, Luthfia & Putri, Yasmin & Ediyono, Suryo. (2023). EKSPLORASI KEBAHAGIAAN MENURUT TOKOH FILSUF EPICURUS.
Sari. (2021). Peran dari Biografi dalam Sejarah Intelektual.
Shaeful, A. (n.d.). Rahasia Kebahagiaan.
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:CV. Alfabeta.
Yohanes Theo. (2023). Epicurus and the Philosophy of Death: Removing Fear and Achieving Happiness. Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora, 3(01), 47–56.