Sikap Intoleransi pada Kehidupan Beragama di Indonesia, Studi Kasus “Cilegon, Kota Tanpa Gereja”

Main Article Content

Irvan Nurfauzan Saputra
Azkaa Rahiila Hardi
Revo Rahmat

Abstract

Intoleransi agama adalah sikap atau perilaku diskriminatif yang dilakukan terhadap kelompok agama tertentu. Intoleransi agama dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti kekerasan fisik, pengusiran, perlakuan, dan perlakuan dalam akses ke layanan publik atau pekerjaan. Salah satu kasus intoleransi yang ada di Indonesia adalah sikap intoleransi di Cilegon. Banyak sekali permasalahan keagamaan yang terjadi di Cilegon antara umat mayoritas dan minoritas seperti pelecehan rumah ibadah lain hingga pengrusakan bangunan milik warga jemaat HKBP di komplek perumahan PCI (Pondok Cilegon Indah). Hal inilah yang mendasari penulis untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang apa saja bentuk dari sikap intoleransi yang terjadi di Cilegon serta mencari tahu penyebab dan apa saja penyelesaian yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengambilan data menggunakan studi pustaka. Pendekatan ini dipilih karena tujuan penelitian adalah untuk memahami secara mendalam topik yang diteliti dan menggambarkan fenomena yang terkait dengan topik tersebut. Berdasarkan hasil temuan yang telah penulis dapatkan, fenomena intoleransi yang terjadi di Cilegon ini dibuktikan oleh adanya rasa dendam lama pada masa penjajahan kolonial Belanda di Cilegon yaitu pada peristiwa Geger Cilegon. peristiwa tersebut dipicu oleh kebijakan para kolonial Belanda serta pelarangan adzan yang kemudian menimbulkan pemberontakan dan akhirnya banyak memakan korban yang didominasi oleh para ulama. Faktor lainnya adalah perjanjian antara para ulama di Cilegon dengan pabrik Krakatau Steel pada tahun 1974 kemudian memunculkan klausul tak ada tempat ibadah agama lain selain Islam di Cilegon. Dari pembahasan yang telah penulis jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa rasa intoleransi masih cukup kuat di Cilegon. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut, namun masih ditemukan kasus-kasus intoleransi yang terjadi di kota ini. Faktor lainnya adalah perjanjian antara para ulama di Cilegon dengan pabrik Krakatau Steel pada tahun 1974 kemudian memunculkan klausul tak ada tempat ibadah agama lain selain Islam di Cilegon. Dari pembahasan yang telah penulis jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa rasa intoleransi masih cukup kuat di Cilegon. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut, namun masih ditemukan kasus-kasus intoleransi yang terjadi di kota ini. Faktor lainnya adalah perjanjian antara para ulama di Cilegon dengan pabrik Krakatau Steel pada tahun 1974 kemudian memunculkan klausul tak ada tempat ibadah agama lain selain Islam di Cilegon. Dari pembahasan yang telah penulis jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa rasa intoleransi masih cukup kuat di Cilegon. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut, namun masih ditemukan kasus-kasus intoleransi yang terjadi di kota ini.


Kata Kunci : Agama, Cilegon, Intoleransi, Rumah Ibadah

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
1.
Irvan Nurfauzan Saputra, Azkaa Rahiila Hardi, Revo Rahmat. Sikap Intoleransi pada Kehidupan Beragama di Indonesia, Studi Kasus “Cilegon, Kota Tanpa Gereja”. MODERASI [Internet]. 2023 Jun. 15 [cited 2024 Dec. 5];1(01). Available from: https://journal.forikami.com/index.php/moderasi/article/view/180
Section
Articles

References

Anugerah, B. (2021). Pembinaan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Pembinaan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), 3. https://www.researchgate.net/publication/354376194_Pembinaan_Gerakan_Nasional_Revolusi_Mental_GNRM

Arifianto, A. (2019). Religious intolerance and the challenge of pluralism in Indonesia. Journal of Indonesian Islam, 13(2), 401-422.

bpip.go.id. (2020, December 18). BPIP: Kasus Intoleransi di Indonesia Selalu meningkat. BPIP. Retrieved March 21, 2023, from https://bpip.go.id/berita/1035/352/bpip-kasus-intoleransi-di-indonesia-selalu-meningkat.html

gerakanpis.id. (2022, Mei 10). Kelompok Intoleran di Kota Cilegon, Tolak Pembangunan Gereja. PERGERAKAN INDONESIA UNTUK SEMUA. Retrieved Maret 23, 2023, from https://gerakanpis.id/kelompok-intoleran-di-kota-cilegon-tolak-pembangunan-gereja/

Hardian. (2015, September). DIALOG UMAT ISLAM DAN KRISTEN DI KOTA CILEGON BANTEN. DIALOG UMAT ISLAM DAN KRISTEN DI KOTA CILEGON BANTEN, 7(2). https://e-jurnal.iainsorong.ac.id/index.php/Tasamuh/article/view/26/21

Kanwil Banten. (2022, September 14). Kasus Penolakan Gereja di Cilegon. Kemenkumham Banten. Retrieved March 17, 2023, from https://banten.kemenkumham.go.id/berita-kanwil/berita-utama/9069-kasus-penolakan-gereja-di-cilegon-kemenkumham-banten-temui-perwakilan-hkbp-maranatha-cilegon

Kim, H. (2018, February 1). Characteristics of Qualitative Descriptive Studies: A Systematic Review. NCBI. Retrieved May 11, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5225027/

Kompas.com. (2021, June 29). Geger Cilegon 1888: Latar Belakang dan Jalannya Perang Halaman all. Kompas.com. Retrieved May 11, 2023, from https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/29/110000579/geger-cilegon-1888-latar-belakang-dan-jalannya-perang?page=all

Kompas.com. (2021, Mei 26). Kasus Penolakan Gereja di Cilegon, Kemenkumham Banten Temui Perwakilan HKBP Maranatha Cilegon. Kasus Penolakan Gereja di Cilegon, Kemenkumham Banten Temui Perwakilan HKBP Maranatha Cilegon. Retrieved March 16, 2023, from https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/26/123536065/kasus-penolakan-gereja-di-cilegon-kemenkumham-banten-temui-perwakilan.

kompas.com. (2022, September 11). Kasus Penolakan Gereja di Cilegon, Imparsial Minta Kepala Daerah Tak Diskriminasi Kelompok Minoritas. Kompas.com. Retrieved March 21, 2023, from https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/09/11/15143501/kasus-penolakan-gereja-di-cilegon-imparsial-minta-kepala-daerah-tak

Kompas.tv. (2022, March 31). Riset Setara Institute: Depok Kota Paling Intoleran di Indonesia Tahun 2021. Kompas TV. Retrieved March 21, 2023, from https://www.kompas.tv/article/275445/riset-setara-institute-depok-kota-paling-intoleran-di-indonesia-tahun-2021

kumparan.com. (2021, December 24). Tentang Nahdlatul Ulama: Ini Beda Rais Akbar, Rais 'Aam, dan Ketua Umum PBNU. Kumparan. Retrieved March 24, 2023, from https://kumparan.com/lampunggeh/tentang-nahdlatul-ulama-ini-beda-rais-akbar-rais-aam-dan-ketua-umum-pbnu-1xAk8YVgbq8

Kusnandar, V. B. (2022, September 12). Tidak Ada Tempat Ibadah untuk Umat Nonmuslim di Kota Cilegon pada 2021. Databoks. Retrieved March 19, 2023, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/12/tidak-ada-tempat-ibadah-untuk-umat-nonmuslim-di-kota-cilegon-pada-2021

nuonline. (2021, December 29). Demografi Toleransi Rendah Di Kota Cilegon, Nukman: Ansor Hadir Sebagai Jawaban Dari Intoleransi. NU Online Banten. Retrieved March 24, 2023, from https://banten.nu.or.id/banten-raya/demografi-toleransi-rendah-di-kota-cilegon-nukman-ansor-hadir-sebagai-jawaban-dari-intoleransi-RAfBr

Riansyah, A. (n.d.). Faktor Penolakan Pembangunan Gereja Oleh Masyarakat di Kota Cilegon. Faktor Penolakan Pembangunan Gereja Oleh Masyarakat di Kota Cilegon, 3(1), 49. https://scholar.archive.org/work/b6k7vsufzbhpba6yvq2sd3bvwq/access/wayback/http://hk-publishing.id/ijd-demos/article/download/79/pdf

Riansyah, A., Mulyani, M., AL-Giffari, M. F., Akbar, S. F., & Hulailah, S. (2021, April 14). Faktor Penolakan Pembangunan Gereja Oleh Masyarakat di Kota Cilegon. Faktor Penolakan Pembangunan Gereja Oleh Masyarakat di Kota Cilegon, 3(1). https://doi.org/10.37950/ijd.v3i1.79

Sarbini, P. B. (2022). Benturan-benturan Misi Gereja Katolik. Benturan-benturan Misi Gereja Katolik, 32(31). http://eprosiding.stftws.ac.id/index.php/serifilsafat/article/view/175/172

Satriawan, I. (2019). Tolerance and intolerance in Indonesia: The challenge of multiculturalism. Journal of Humanities and Social Science Studies, 1(1), 13-23.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan: (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Alfabeta.

Syafi’i, M. A. (2018). Meningkatkan toleransi antar umat beragama di Indonesia melalui pendidikan. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 6(1), 1-12.

Yusuf, A. (2019). Religious intolerance in Indonesia: The case of Ahmadiyya. Journal of Islamic Studies and Culture, 7(2), 1-15.