Empat persoalan menurut immanuel kant
Main Article Content
Abstract
Pemikiran filsafat Immanuel Kant memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan filsafat modern, terutama melalui karyanya Critique of Pure Reason yang menandai peralihan dari filsafat dogmatis menuju filsafat kritis. Kant merumuskan empat pertanyaan fundamental dalam filsafat: Apa yang dapat saya ketahui? Apa yang harus saya lakukan? Apa yang boleh saya harapkan? dan Apa itu manusia? Keempat pertanyaan ini membentuk kerangka dasar dalam memahami pengetahuan, moralitas, harapan, dan eksistensi manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi pustaka untuk mengkaji dan menganalisis pemikiran Kant secara mendalam serta menjelaskan relevansinya dalam konteks kehidupan modern. Melalui konsep idealisme transendental, Kant menggabungkan unsur rasionalisme dan empirisme, menyatakan bahwa pengetahuan manusia terbentuk dari sintesis antara unsur apriori dan aposteriori. Dalam bidang etika, Kant menekankan prinsip imperatif kategoris sebagai dasar moralitas, di mana tindakan manusia dinilai dari kesesuaiannya terhadap hukum moral universal, bukan akibatnya. Kant juga memperkenalkan postulat rasio praktis seperti kebebasan, keabadian jiwa, dan keberadaan Tuhan sebagai prasyarat moralitas, yang tidak dapat dibuktikan secara empiris namun diperlukan secara etis. Dengan demikian, pemikiran Kant memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, etika, pendidikan, serta pemahaman tentang manusia sebagai makhluk rasional dan moral. Filsafat kritis Kant tetap relevan sebagai landasan reflektif dalam menjawab tantangan intelektual dan moral di era kontemporer.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.