Konsep Proporsi Geometri Dalam Teori Pythagoras dan Hubungannya Tentang Keadilan
Main Article Content
Abstract
Degradasi budaya hukum seperti apatisme menyebabkan ketidakselarasan antara peraturan hukum dan tingkah laku masyarakat, karena seharusnya kedua hal tersebut saling berkesinambungan sebagaimana bagian-bagian dari setiap sisi segitiga siku-siku yang saling terhubung digambarkan dalam teorema pythagoras yang ditemukan oleh seorang filsuf zaman Yunani yaitu Pythagoras. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk menganalisis mengenai konsep proporsi geometri dalam hal ini teorema pythagoras yang digambarkan membentuk segitiga siku-siku serta hubungannya dengan keadilan. Dalam membahas persoalan tersebut digunakan pendekatan filosofis-historis melalui analisa sistematis yang dilengkapi metode penelitian kualitatif. Keadilan dalam konsep teorema pythagoras dapat dipahami melalui Teori Lawrence Friedman Tentang Sistem Hukum bahwa untuk mencapai keadilan terdapat tiga bagian, yaitu a (Struktur) mengenai penegakan hukum, b (Substansi) mengenai peraturan-peraturan, dan c (Kultur hukum) mengenai budaya masyarakat. Ketiga bagian tersebut harus saling berkesinambungan yang kemudian akan menciptakan keselarasan dan harmoni di masyarakat. Meskipun Pythagoras tidak secara eksplisit membahas tentang keadilan, prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya, seperti keseimbangan, proporsionalitas, objektivitas, kebenaran, dan integritas, sangat relevan dengan penegakan hukum yang adil dan bermoral. Penerapan teorema Pythagoras melalui Teori Lawrence Friedman Tentang Sistem Hukum dalam penegakan hukum, dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih teratur, aman, dan adil.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Any Ismayawati. (2011). Pengaruh Budaya Hukum Terhadap Pembangunan Hukum Di Indonesia. Pranata Hukum.
Biografi Pythagoras. (t.t.). Blogger. Diambil 17 Maret 2024, dari https://info-biografi.blogspot.com/2012/09/biografi-pythagoras.html?m=1
Carl Huffman. (2024). Pythagoras. Dalam Z. & U. N. Edward N (Ed.), Stanfor Encyclopedia of Philosophy (Spring 2024). Metaphysics Research Lab, Stanford University.
David Fideler. (t.t.). Pythagorasisme Angka, Kosmos, dan Harmoni. Dalam Science Jrank. Diambil 17 Maret 2024, dari https://science.jrank.org/pages/10928/Pythagoreanism-Number-Cosmos-Harmony.html
Herho, S. H. S. (2018). Pijar Filsafat Yunani Klasik. 36.
Humas BPHN. (2022, Oktober 12). Pentingnya Pembinaan Budaya Hukum dalam Menghadapi Degradasi Budaya Hukum Masyarakat di Indonesia. BPHN Kementerian Hukum & HAM RI.
JJ O’Connor, & EF Robertson. (1999). Pythagoras dari Samos. School of Mathematics and Statistics University of St Andrews, Scotland. https://mathshistory-st--andrews-ac-uk.translate.goog/Biographies/Pythagoras/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Johan Nasution, B. (2014). Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan Dari Pemikiran Klasik Sampai Pemikiran Modern. Yustisia Jurnal Hukum, 3(2). https://doi.org/10.20961/yustisia.v3i2.11106
Philipe Nonet, & Philip Selzick. (1978). Law and Society in Transition; Toward Responsive Law. 169.
Safrin Salam. (2014). Pythagoras Keadilan Hukum. Media Online Gagasan Hukum Artikel, Legal Opinion. https://gagasanhukum.wordpress.com/2014/12/29/pythagoras-keadilan-hukum/
Schuster, S. A., & Russell, B. (1945). The History of Western Philosophy.
Stanley, T., & Wasserman, J. (2010). Pythagoras : his life and teachings : a compendium of classical sources. Ibis Press.
Suyatno. (2023). KELEMAHAN TEORI SISTEM HUKUM MENURUT LAWRENCE M.FRIEDMAN DALAM HUKUM INDONESIA. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.61802/if.v2i1%20Juni.447
T. Editors of Encyclopaedia. (2023). Pythagoras Greek philosopher and mathematician. Dalam Gregersen Erik (Ed.), Britannica. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/biography/Pythagoras
Yuana, K. A. (2010). “The Greatest Philosophers: 100 Tokoh Filsuf Barat dari Abad 6 SM-Abad 21 yang Menginspirasi Dunia Bisnis” (hlm. 207).