Dilema Etis Penggunaan Kulit Hewan dalam Industri Fashion dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini membahas dilema etis penggunaan kulit hewan, khususnya kulit buaya yang dimanfaatkan oleh merek fashion Hermes, serta dampaknya terhadap lingkungan. Masalah utama yang diangkat adalah pertentangan antara etika hewan yang menilai pemanfaatan kulit hewan sebagai tindakan tidak etis dan etika lingkungan yang menentang karena dampak negatif produksi kulit terhadap ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai pandangan etika hewan dan etika lingkungan terkait penggunaan kulit buaya dalam produk fashion. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pendekatan yang meneliti kondisi alami objek studi melalui pengumpulan data. Pendekatan ini memungkinkan peneliti memperoleh gambaran mendalam mengenai persepsi dan argumen etis terkait penggunaan kulit hewan dan dampaknya terhadap lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sudut pandang etika hewan, pemanfaatan kulit hewan seperti kulit buaya dianggap tidak etis karena melibatkan penderitaan dan kematian hewan yang tidak perlu. Sementara itu, etika lingkungan menentang praktik ini karena proses produksi kulit hewan menyumbang pencemaran lingkungan, penggunaan bahan kimia berbahaya, serta kerusakan ekosistem. Kedua perspektif ini menegaskan perlunya evaluasi ulang terhadap praktik penggunaan kulit hewan dalam industri fashion demi keberlanjutan dan penghormatan terhadap kesejahteraan makhluk hidup. Kesimpulannya, dilema etis penggunaan kulit hewan dalam produk fashion seperti yang dilakukan Hermes tidak hanya bertentangan dengan prinsip etika hewan tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.