Tarot Antara Ilmu dan Pseudo Science: Perspektif dalam Etika Bisnis dan Moralitas
Main Article Content
Abstract
Praktik pembacaan tarot kini kian menjamur terutama di kalangan anak muda yang mencari arah hidup lewat media sosial. Namun dibalik popularitasnya, muncul pertanyaan penting mengenai apakah tarot dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuan atau hanya sekadar kepercayaan tanpa dasar ilmiah (pseudo-science)? dan jika benar bersifat spekulatif, apakah etis praktik ini diperjualbelikan? Penelitian ini bertujuan untuk mengupas kedudukan tarot dalam pandangan keilmuan serta meninjau praktik komersialisasinya dari sudut pandang etika bisnis dan moralitas. Dengan metode kualitatif, studi ini memadukan kajian literatur dan observasi lapangan melalui media digital serta wawancara informal dengan seorang praktisi tarot digital . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarot tidak memenuhi standar sebagai ilmu pengetahuan karena tidak dapat diuji secara objektif dan lebih bergantung pada intuisi personal. Dari sisi etika bisnis, praktik ini menimbulkan kekhawatiran karena berisiko menyesatkan konsumen tanpa penjelasan yang jujur. Sementara itu, secara moral, tindakan memperjualbelikan sesuatu yang tak pasti tanpa transparansi dinilai tidak bertanggung jawab. Dengan demikian, meski tampak menarik dan menghibur, praktik jual beli tarot perlu dikaji ulang agar tidak melanggar prinsip etis dalam interaksi sosial maupun komersial.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.