AKHIR ERA ORDE BARU DAN AWAL REFORMASI DI INDONESIA

Main Article Content

Ujang Hermansyah
Raihan Sauki Faznur

Abstract

Ketidakpuasan masyarakat, ketidakadilan, dan tekanan muncul sebagai akibat dari pemerintahan Orde Baru di Indonesia. Pada era Orde Baru, pemerintahan pusat memiliki sistem sentralisasi yang kuat yang menempatkan pengambilan keputusan dan kontrol di tangannya. Sentralisasi ini memiliki efek yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik dengan cara yang baik maupun yang buruk. Selama Orde Baru, praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) meningkat dan sering digunakan untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu. Banyak warga merasa dirugikan karena ketidakadilan dalam pembagian sumber daya dan kesempatan ekonomi, yang membuat mereka lebih tidak puas dengan pemerintah. Pada awal Mei 1998, mahasiswa mempelopori rasa menuntut dihapuskannya praktik KKN. Keadaan semakin memburuk, dan mahasiswa menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden. Demonstrasi pada 12 Mei 1998 menyebabkan banyak korban, termasuk tiga mahasiswa Trisakti yang tewas dalam bentrok dengan polisi. Setelah tragedi tersebut, pemerintahan Soeharto semakin disorot dan tersebar hampir di seluruh Indonesia. Akhirnya, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya karena tekanan dari dalam dan luar negeri, dan diganti oleh wakilnya. Setelah BJ. Habibie naik menjadi presiden dia membuat kebijakan-kebijakan yang membuat perubahan besar di Indonesia. Di sinilah era reformasi di mulai

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Hermansyah, U., & Raihan Sauki Faznur. (2025). AKHIR ERA ORDE BARU DAN AWAL REFORMASI DI INDONESIA . Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains Dan Sosial Humaniora, 2(02). Retrieved from https://journal.forikami.com/index.php/nusantara/article/view/840
Section
Articles

References

Djaja, Wahyudi. (2018). Sejarah Informasi. (Klaten: Cempaka Putih).

Putri Kuemala Sari dan Fakhruddin, 2016. IDENTIFIKASI PENYEBAB KRISIS MONETER DAN KEBIJAKAN BANK SENTRAL DI INDONESIA: KASUS KRISIS TAHUN (1997-1998 dan 2008)

Eka Wardani, Anis Kusmita, dkk. 2014. PUBLIKA BUDAYA Munir Tokoh Pejuang HAM Tahun 1988-2004. Skripsi Unej

Noviyanti, N., dkk. (2019). Gerakan Reformasi 1998 di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Pengrusakan Toko Milik Etnis Cina) dalam jurnal MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-Ilmu Sosial, 3(2): 1–5, doi: 10.30743/mkd.v3i2.1230.

Sindoro cendikia pendidikan, KRISIS MONETER 1997-1998: AKAR PENYEBAB, DAMPAK EKONOMI, DAN KEBIJAKAN PENANGANAN DI Indonesia

Yusa’ Farchan, DINAMIKA SISTEM POLITIK OTORITARIANISME ORDE BARU

Nazhicul Amin, A., Ana Rianti, E. ., Hanggarany, P., & Yunilasari, S. . (2023). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebelum Dan Sesudah Krisis Moneter (Periode 1978-2018). Journal of Comprehensive Science (JCS), 2(11), 916–921.

Fukuoka, Y. (2013). “Transisi Demokrasi Indonesia: Model Politik Klientelis. Tinjauan Kembali Demokratisasi. 20(6): 991–1013

Rendy Adiwilaga, Yani Alfian, Ujud Rusdia, Sistem Pemerintahan Indonesia

Narasi Newsroom : https://youtu.be/6LiHInRkz6E?si=UM9iDwmXQOXIHKDl

Nessie Jugde : https://youtu.be/D5BHX6oQhcM?si=Gpdu7h-rS7j4DTwv