Analisis Konflik Sosial dan Agama di Tolikara: Pendekatan Multidimensional dalam Implementasi Pancasila dan Penyelesaian Konflik
Main Article Content
Abstract
Konflik yang terjadi di Tolikara, Papua, pada 17 Juli 2015, dipicu oleh ketegangan antara kelompok agama, khususnya terkait dengan pelaksanaan ibadah shalat Idul Fitri dan protes yang dilancarkan oleh kelompok yang diduga berasal dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI) terkait penggunaan pengeras suara. Insiden tersebut berkembang menjadi kerusuhan yang melibatkan pelemparan batu, tindakan represif aparat keamanan, serta pembakaran kios dan mushola. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab konflik, pendekatan yang relevan dalam menyelesaikan permasalahan, serta penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konteks peristiwa tersebut. Dengan menggunakan metode studi literatur dan pendekatan normatif empiris, penelitian ini mengidentifikasi bahwa konflik di Tolikara bersifat multidimensional, melibatkan faktor agama, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan lemahnya penegakan hukum. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketidakadilan sosial, ketimpangan ekonomi, serta kegagalan dalam mengimplementasikan nilai-nilai pluralisme, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap keberagaman Pancasila merupakan akar masalah utama. Teori pluralisme agama, moderasi, keadilan distributif, multikulturalisme, dan demokrasi deliberatif menggarisbawahi pentingnya pendekatan berbasis dialog antar kelompok untuk mengatasi ketimpangan sosial dan mewujudkan keadilan. Kesimpulannya, diperlukan pendekatan holistik yang mencakup pendidikan multikultural, pemberdayaan masyarakat lokal, dan reformasi sistem hukum untuk menciptakan kedamaian yang berkelanjutan serta memperkuat hubungan antar kelompok di Papua.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abdillah, M. (2020). Pluralisme Agama dan Implementasinya dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Anderson, B. (1983). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. London: Verso.
Azra, A. (2020). Relevansi Islam Wasathiyah: dari Melindungi Kampus hingga Mengaktualisaasi
Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Collier, P. (2009). Wars, Guns, and Votes: Democracy in Dangerous Places. New York: Harper.
Collier, P., & Hoeffler, A. (2004). Greed and Grievance in Civil War. Oxford Economic Papers, 56(4), 563–595.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Thousand Oaks: Sage Publications.
Habermas, J. (1998). Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy. Cambridge: MIT Press.
Helaluddin. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Ihsanudin. (2015). Umat Islam dan Umat Kristen Tolikara Sepakat Saling Memaafkan. Kompas.comhttps://nasional.kompas.com/read/2015/08/11/1537387/Umat.Islam.dan.Umat.Kristen.Tolikara.Sepakat.Saling.Memaafkan?page=all.
John Rawls. (1971). A Theory of Justice. Cambridge: Harvard University Press. Kesahalehan (I. Thaha, Ed.). Pt. Kompas Media Nusantara.
Kleden, I. (2014). Papua dalam Bingkai NKRI: Persoalan Identitas dan Integrasi Nasional. Yogyakarta: Pustaka Papua.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Komisi Nasional dan Hak Asasi Manusia. (2015). Laporan Pemantauan dan Penyelidikan ‘Kasus Kerusuhan Tolikara pada hari raya idul fitri tanggal 17 juli 2015.
Komnas HAM. (2021). Laporan Tahunan: Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Jakarta: Komnas HAM.
Kymlicka, W. (1995). Multicultural Citizenship: A Liberal Theory of Minority Rights. Oxford: Clarendon Press.
Pusat Studi Papua. (2015). Dinamika Sosial di Papua: Antara Konflik dan Perdamaian. Jayapura: Universitas Cenderawasih Press.
Suparlan, P. (2003). Multikulturalisme di Indonesia: Sebuah Wacana Pemikiran. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Tim penulis CRCS. (2015). Tolikara, Idul Fitri 2015: Tentang Konflik Agama, Mayoritas-Minoritas dan Perjuangan Tanah Damai. crcs.ugm.ac.id. https://crcs.ugm.ac.id/tolikara-idul-fitri-2015-tentang-konflik-agama-mayoritas-minoritas-dan-perjuangan-tanah-damai
Tim Penulis Tempo.co (2015). Kerusuhan Tolikara 31 Orang diperiksa Polisi. Tempo.co https://nasional.tempo.co/read/684808/rusuh-tolikara-papua-jokowi-minta-warga-jaga-toleransi
Tim Penulis Tempo.co. (2015).Rusuh Tolikara Papua Jokowi Minta Warga Jaga Toleransi. https://nasional.tempo.co/read/684808/rusuh-tolikara-papua-jokowi-minta-warga-jaga-toleransi
Utami, P. D. (2024). Dinamika Moderasi Beragama: Studi Kasus Transformatif Konflik dan Perdamaian di Papua. Jurnal Limit Multidisiplin, 1(1), 7-13.
Vinkasari, E., Cahyani, E. T., Akbar, F. D., & Santoso, A. P. A. (2020, September). Toleransi Antar Umat Beragama Di Indonesia Untuk Mempertahankan Kerukunan. In Prosiding Seminar Nasional Hukum, Bisnis, Sains dan Teknologi (Vol. 1, pp. 67-67).
Zuhdi, M. (2021). Moderasi Beragama di Indonesia: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.