Peran Agama Buddha Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Atas Penyelesaian Kasus Penurunan Patung Buddha di Tanjung Balai

Abstract

Kasus penurunan patung Buddha di Tanjung Balai telah menimbulkan perdebatan yang mencolok tentang toleransi agama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan masyarakat dan pemikiran tokoh terkait kasus ini, serta implikasinya terhadap kerukunan antaragama. Dengan menggunakan metode kualitatif, data diperoleh melalui wawancara dengan sejumlah key informan, termasuk umat Buddha, tokoh agama, dan masyarakat umum. Hasil wawancara mengungkapkan bahwa tindakan penurunan patung Buddha mencerminkan tingkat intoleransi yang tinggi dan menimbulkan ketegangan antar agama di Tanjung Balai. Key informan menyoroti pentingnya nilai toleransi dan pemahaman yang mendalam tentang Bhineka Tunggal Ika dalam memelihara kerukunan di Indonesia yang beragam.

Selain itu, penelitian ini menekankan peran pemerintah dalam menegakkan netralitas dan mempromosikan toleransi antar agama. Namun, keputusan pemerintah yang mendukung penurunan patung Buddha menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap peran lembaga pemerintah dalam mempertahankan kerukunan antaragama. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan tentang toleransi dan kerukunan antar agama harus ditingkatkan di semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat tetap menjadi tempat harmoni dan kesejahteraan bagi semua warganya, meskipun memiliki keberagaman suku, budaya, bahasa, dan agama.