Persepsi Masyarakat terhadap Dinasti Politik di Provinsi Banten

Abstract

Dinasti politik adalah sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga. Dinasti politik lebih identik dengan kerajaan, sebab pergantian kekuasaan akan dilakukan secara primitif atau kekuasaan diwariskan secara turun temurun dari ayah kepada anak dalam satu keluarga agar kekuasaan akan tetap berada di lingkaran keluarga tersebut. Salah satu kasusnya terjadi di Provinsi Banten yaitu dinasti politik Ratu Atut Chosiyah. Saat Pilkada Banten 2006, Atut mencalonkan diri sebagai gubernur Banten berpasangan dengan M Masduki dan memenangi Pilkada Banten. Keduanya menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten tahun 2007-2012. Berawal dari jabatan tersebut, satu per satu anggota keluarga besar Atut masuk ke politik. Diawali dengan Airin Rachmi Diany, adik ipar Atut, dalam Pilkada Kabupaten Tangerang 2008. Karena itu, masyarakat perlu mengetahui adanya dinasti politik sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang masalah politik dinasti yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Google form yang disebarkan melalui media sosial. Hasil yang didapatkan dari kuesioner yang telah disebarkan ternyata sudah banyak masyarakat yang mengetahui tentang praktik dinasti politik dan dampak-dampaknya. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa dinasti politik memiliki dampak buruk yang dapat membahayakan pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Pemerintah bisa membuat peraturan yang lebih jelas dan lebih tegas tentang larangan praktik dinasti politik.