Intoleransi Masyarakat Mayoritas Terhadap Minoritas Di Kota Cilegon

Abstract

Karya Ilmiah ini bertujuan untuk menyadarkan pembaca atas kurangnya toleransi pada sebagian wilayah di indonesia. Dengan adanya jurnal ini, mengharapkan masyarakat bisa memiliki wawasan yang luas dan menanamkan sikap toleransi keberagamaan. Intoleransi agama merupakan sikap suatu perilaku yang mendriskiminasi terhadap kelompok agama tertentu dalam bentuk perlakuan pengucilan, pengusiran, kekerasan fisik dalam akses layanan publik. Seseorang yang memiliki sikap intoleransi cenderung suka merendahkan orang lain, Hal tersebut menjadi penyebab intoleransi di Indonesia semakin luas di berbagai daerah dan sulit kita kendalikan. 

Seperti yang terjadi di Kota Cilegon, terdapat penolakan pembangunan rumah ibadah di kawasan setempat dan Wali Kota menandatangani atas penolakan pembangunan tersebut. Peristiwa Geger Cilegon ini yang menjadi pemicu utama sikap intoleran masyarakat di Kota Cilegon. Pada kasus konflik penolakan pembangunan gereja di Kota Cilegon ini memang benar adanya, hal tersebut dilatarbelakangi oleh adanya sikap tidak suka antara kelompok mayoritas yaitu agama Islam dengan kaum minoritas yaitu agama Kristen, sehingga ketika ingin dibangun tempat ibadah agama Kristen ini kelompok mayoritas menolak keras. Dengan adanya tindakan ini membuat citra pemkot Kota Cilegon tidak dapat dipercaya masyarakat dan hak beribadah kelompok minoritas terhalangi. Maka dari itu, untuk mencapai perdamaian dalam keberagamaan, kita harus mempunyai sikap toleran kepada umat beragama lainnya dengan cara menghargai dan saling menghormati.